Minggu, 05 Juli 2015

Cara Menyusui

 ASI penting sekali untuk kekebalan tubuh dari penyakit dan membantu penyembuhannya. ASI mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk kembali sehat. Oleh karena itu, penting sekali untuk memastikan bahwa bayi atau anak yang sedang sakit mendapat cukup nutrisi agar cepat sembuh. Namun, sering kali beberapa masalah menyusui membuat kebutuhan nutrisi si kecil tidak terpenuhi dengan baik.

-> ASI eksklusif diberikan mulai bayi lahir sampai 6 bulan.
-> Pemberian ASI diteruskan disertai pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI) mulai anak umur 6 bulan hingga 2 tahun.

Nah.. beberapa masalah ini mungkin dialami oleh para ibu menyusui.
Okay, cekidot yuuk.. 

1. 'ASI tidak cukup'
Ada yang pernah berpikir atau bahkan berkata  begitu?
Saya rasa banyak.. kalo begitu wajib baca yang di bawah ini yah.. :)

Hampir semua ibu bisa memproduksi cukup ASI untuk seorang bahkan dua orang bayi sekaligus. Tapi sering kali ibu ga Pe-De dengan dirinya akibat ASI yang belum juga keluar atau ASI yang keluarnya  sedikit.
Woles.. don't be hopeless.

Cara utama untuk meningkatkan atau memulai kembali produksi ASI adalah dengan tetap menyusui. Bayi harus sering menghisap untuk menstimulasi payudara ibu.
Kalau ibu khawatir bayi belum cukup mendapat ASI, boleh memberi cairan lain hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sementara. Namun, lebih baik gunakan sendok untuk memberikannya yah..
Tujuannya agar bayi tidak bingung puting dan tetap memilih minum dari susu ibu.

2. Bingung 'cara menyusui'
Kalo cara menyusuinya aja salah, gimana mau ASI tercukupi?Betul? okay, nih bocorannya..
Ini nih, 3 hal dasar yang perlu diketahui ibu untuk memastikan bayi mendapat ASI dengan baik alias kenyang.

a. Cara menyangga bayi
- Bayi digendong merapat ke dada ibu
- Wajah bayi menghadap payudara ibu
- Kepala dan badan bayi berada pada satu garis lurus dan tersangga dengan kuat


b. Cara memegang payudara
- Sewaktu akan memberikan ASI : jari telunjuk menekan payudara atas supaya bayi mudah menemukan puting dan menghindari hidung atau pernafasan bayi tertutupi oleh payudara
- Sewaktu selesai memberikan ASI : jari kelingking dimasukkan dengan lembut ke dalam mulut bayi untuk melepaskannya dari puting ibu

c. Cara bayi melekat dengan baik ke payudara ibu
- Mulut bayi terbuka lebar saat menempel
- Lebih banyak areola bagian atas yang terlihat sedangkan bagian bawah tertutupi seluruhnya
  areola adalah daearah yang berwarna kehitaman di dasar puting
- Bibir bawah bayi menempel lebih lebar
- Dagu bayi menempel pada payudara ibu
Hasil gambar untuk breastfeeding positions

Rahasia menyusui sukses udah.. sekarang gimana kalo bayinya yang ga bisa menyusu hayo..??
Woles..

Buat bayi yang tidak bisa menyusu harus mendapatkan hal berikut.
1) ASI perah ( lebih baik dari ibu kandungnya) atau
2) Susu formula yang dilarutkan dalam air dengan takaran yang pas
    silakan baca http://dotbaby.blogspot.com/
3) Susu hewani alias susu segar dengan melarutkan 50 ml air ke dalam 100 ml susu terus ditambah gula       sedikit, sekitar 10 gr. Tapi, susu segar ini sebaiknya jangan diberikan pada bayi kurang bulan atau prematur.



Semoga bermanfaat yah..


Referensi ku Buku Pelayanan Kesehatan Anak yang ada logo WHO nya 

Sabtu, 19 Juli 2014

BReastfeeding PRoblem

   Setiap ibu pasti ingin memberikan nutrisi terbaik untuk putra putrinya terutama di awal kelahiran dan masa emas tumbuh kembang. Ya, saya yakin semua tahu apa produk nomor 1 dengan nutrisi terbaik itu. ASI. Terlengkap, praktis, ekonomis dan masih banyak lagi kebaikannya.
   Melanjutkan postingan sebelumnya, kali ini saya mau nambahin dikit soal masalah menyusui dan penanganannya. Beberapa ibu mungkin mengalami masalah - masalah berikut.

1. Puting rata (inverted or retracted nipples) 
Hasil gambar untuk inverted nipples breastfeeding

Penanganan : lakukan latihan menarik-narik puting sejak masa kehamilan menjelang melahirkan. Kalau setelah melahirkan, harus tetap menyusui agar puting selalu sering tertarik.


2. Puting lecet (sore or cracked nipples) 
Penanganan : 
a. Teknik menyusui yg benar, 
b. Puting harus kering setelah menyusui,
c. Pemberian lanolin dan vitamin E, 
d. Jangan bersihkan puting dengan sabun dan zat pembersih,
 d. Jangan memakai lapisan plastik atau bahan keras pada bra, 
e. Bila lecet hebat tunda menyusui 24-48 jam, keluarkan ASI dengan tangan atau dipompa dengan breast pump.

3. Payudara bengkak (breast engorgement)
Ini bisa disebabkan karen pengeluaran ASI tidak lancar, bayi tidak cukup sering menyusu atau terlalu cepat disapih.

Penangannan : 
a) menyusui lebih sering, 
b) kompres hangat, 
c)keluarkan ASI dengan pompa, 
d) bila nyeri berlebihan segera konsultasikan ke pelayanan kesehatan agar mendapat pengobatan.

4. Infeksi payudara (mastitis).
Pada kasus ini biasanya ditandai dengan payudara tampak bengkak, kemerahan dan nyeri, sering pula ibu demam akibat infeksi payudara. 
Penanganan : 
a. Teruskan menyusui atau keluarkan ASI dengan cara memompa, jangan masase/pijat payudara, 
b. Istirahat, 
c. Kompres payudara dengan air hangat dan dingin bergantian, 
d. Banyak minum air putih, 
e. Konsultasikan ke pelayanan kesehatan agar mendapat antibiotik dan pereda nyeri.

5. Abses payudara.
 Pada tahap ini biasanya payudara yang terinfeksi lebih parah dan mengandung nanah.
Penanganan : 
a) stop menyusui pada payudara yg abses,
 b) tetap keluarkan ASI dengan cara dipompa,
 c) diperlukan pengeluaran abses/nanah pada payudara oleh dokter, d) antibiotik dan pereda nyeri

6. Reluctant nurser, yakni bayi tidak suka menyusu. Hal ini bisa disebabkan pancaran ASI yg terlalu keras sehingga mulut bayi cepat penuh. Akibatnya bayi sebentar - sebentar akan berhenti menghisap.

Penanganan : tetap menyusui dan lakukan pemijatan payudara sebelum memulai proses menyusui. Tujuannya agar pancaran ASI yang keras sudah berkurang sebelum dihisap oleh bayi.

Info ini saya rangkum dari buku ilmu kebidanan YBP-SP. Semoga bermanfaat ya..